Langsung ke konten utama

Unggulan

Pengertian Motor Listrik

Motor listrik   adalah mesin listrik yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik . Sebagian besar motor listrik beroperasi melalui interaksi antara medan magnet motor dan arus listrik dalam lilitan kawat untuk menghasilkan gaya dalam bentuk torsi yang diterapkan pada poros motor. Motor listrik dapat digerakkan oleh sumber arus searah (DC), seperti dari baterai, kendaraan bermotor atau penyearah, atau dengan sumber arus bolak-balik (AC), seperti jaringan listrik, inverter atau generator listrik. Generator listrik secara mekanis identik dengan motor listrik, tetapi beroperasi dengan aliran daya terbalik, mengubah energi mekanik menjadi energi listrik Motor listrik dapat diklasifikasikan berdasarkan pertimbangan seperti jenis sumber daya, konstruksi internal, aplikasi, dan jenis keluaran gerak. Selain tipe AC versus DC, motor dapat disikat atau tanpa sikat , mungkin dari berbagai fase (lihat fase tunggal , dua fase , atau tiga fase ), dan dapat berupa berpendingin udara atau b...

Pengertian dan Fungsi Ballast

 Ballast adalah sebuah rangkaian kontrol yang punya fungsi menyalakan lampu TL. Ballast elektronik yang biasa digunakan pada lampu TL. Walaupun saat ini telah banyak orang yang memakai bohlam maupun lampu LED, tetapi sebagian orang masih memutuskan memakai lampu TL sebab efisiensinya yang lebih baik.



Maksud dari efisiensi di sini merupakan perbandingan intensitas cahaya yang dihasilkan dengan energi listrik yang digunakan. Disamping memiliki kelebihan efisiensi yang lebih baik, namun pemakaian lampu TL dengan ballast juga memiliki sebagian kekurangan seperti ukurannya yang relatif lebih besar hingga pengeluaran yang lebih mahal. Walaupun begitu bersamaan pertumbuhan waktu serta pemakaian ballast elektronik, ukurannya dapat diperkecil.

Fungsi Ballast

Ballast adalah sebuat komponen elektronik yang berfungsi menyalakan lampu TL, dengan cara memberikan sumber tegangan AC 220 Volt dari PLN kemudian dirubah menjadi tegangan AC 500 sampai 800 Volt dengan frekuensi 20 sampai 60 KHz. Yang anda perlu ketahui dahulu bahwa ballast elektronik merupakan modifikasi dari ballast trafo.

Ballas elektronik yang sering kita gunakan itu, memiliki beberapa bagian utama yaitu :

  1. Starter kapasitor : berfungsi untuk menyalakan lampu TL (fluorescent) untuk pertama kalinya, sedangkan pada rangkaian ballast elektronik dengan frekuensi yang tinggi tidak lagi membutuhkan bantuan starter.
  2. DC to AC converter : berfungsi merubah tegangan HVDC 320 volt menjadi tegangan yang lebih tinggi, yaitu AC 500 sampai 800 Volt dengan frekuensi 20 sampai 60 KHz.
  3. Rectifier : berfungsi merubah tegangan listrik bolak-balik AC 220 volt yang berasal dari PLN menjadi tegangan searah (DC) tinggi (High Voltage DC /HVDC) 320 volt. Artinya fungsi dari rectifier ini adalah kebalikan dari fungsi bagian DC to AC converter.

Beberapa kelebihan ballast elektronik tersebut adalah :

  • Meningkatkan rasio perbandingan konversi daya listrik ke cahaya yang dihasilkan.
  • Tidak terdeteksinya kedipan oleh mata karena kedipannya terjadi pada frekuensi yang sangat tinggi sehingga tidak dapat diikuti oleh kecepatan mata.
  • Efisiensi daya yang tinggi.
  • Ballast elektronik memiliki berat lebih ringan.

Tipe - Tipe Ballast

Ballast elektronika mempunyai beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan ballast trafo yaitu memiliki bobot lebih ringan, efisiensi lebih tinggi, dan tidak terdeteksinya kedipan oleh mata. Namun tahukah anda bahwa ballast elektronik punya beberapa tipe yakni Flyback Inverter, Current Source Resonant, dan Voltage Source Resonant. 

  1. Flyback Inverter : Tipe ballast ini adalah flyback inverter. Tipe yang satu ini memang tidak begitu populer di pasaran karena menggunakan pendekatan transien tegangan tinggi sehingga berdampak langsung dengan penggunaan rangkaian tegangan tinggi. Begitu pula dengan komponen transistor yang digunakan, juga yang bertegangan tinggi.
  2. Current Source Resonant : Tipe ballast yang satu ini memperlukan komponen tambahan berupa induktor. Selain itu pada ballast current source resonant juga memerlukan transistor tegangan tinggi, sama seperti flyback inverter. Karakteristik transistor yang digunakan haruslah memiliki tegangan breakdown.
  3. Voltage Source Resonant : Tipe ballast yang satu ini memiliki spesifikasi yang lebih baik karena dapat mencegah interferensi gelombang radio. Sebenarnya masing-masing tipe ballast tadi punya kelebihan dan kekurangan masing-masing yang dapat dipilih sesuai kebutuhan.

 

Komentar

Postingan Populer